Judul diatas merupakan refleksi saya terhadap maraknya foto-foto dan video-video mesum yang banyak tersebar diinternet. Saya mencoba berdiri sebagai korban dan merenungi kesalahan saya sehingga semua ini terjadi. Lalu saya berfikir lagi, bagaimana jika nanti foto-foto dan video-video tersebut dilihat oleh sanak famili saya, tetangga saya, teman saya, atau bahkan mungkin anak saya. Lalu saya akan berfikir siapa yang menyebarkannya? Siapa orang yang tidak bertanggung jawab itu?
Menurut saya untuk pertanyaan yang pertama tidak ada jawabannya. Berharap saja dari berjuta-juta rakyat Indonesia yang melihat foto-foto dan video-video tersebut tidak ada yang mengenal anda. Jangan buru-buru operasi plastik atau face-off, lebih baik renungi kesalahan anda dan berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut. Saya kira, jika anda telah berubah menjadi orang yang lebih baik, orang lain juga akan segan dengan anda.
Untuk pertanyaan yang kedua, saya bisa memberikan beberapa dugaan siapa orang yang tidak bertanggung jawab itu.
1. Ada orang yang menjebak anda, atau paling tidak membenci anda. Mungkin teman anda, tetangga anda, orang iseng, atau malah bahkan pasangan anda sendiri. Dalam beberapa kasus penyebaran foto-foto mesum dilakukan oleh mantan pacar.
2. Counter tempat anda menjual handphone (maaf ini hanya sekedar dugaan, jangan tersinggung!). Saya memiliki teman yang berprofesi sebagai pedagang Hp seken. Menurut dia, beberapa Hp seken yang dia beli terdapat foto-foto syur pemiliknya yang lupa dihapus. Tapi karena teman saya ini orang yang cukup bertanggung jawab, maka foto-foto tersebut tidak disebarluaskan.
3. Penjebolan private storage di social networking (face book, frienster,dll) oleh hacker. Kalau untuk masalah ini saya tidak bisa ngomong banyak, selain mengingatkan bahwa tidak ada tempat paling aman untuk menyimpan hal-hal tersebut selain dikepala anda sendiri.
4. Anda sendiri ?!?!?
Dalam beberapak kasus, bahkan foto-foto ini disebarkan sendiri dengan maksud bermacam-macam. Ada untuk sekedar iseng, narsis, sok pamer dan bahkan sebagai tuntutan profesi. Masya Allah!
Beberapa solusi dari saya
1. Jangan pernah mendokumentasikan hal-hal tersebut.
Apapun alasannya jangan pernah sekalipun mendokumentasikan hal-hal tersebut. Selain agamapun melarang hal-hal asusila tersebut (apalagi yang belum resmi menikah). Saran saya jangan pernah lakukan hal tersebut sebelum menikah apalagi mendokumentasikannya.
2. Jangan menaruh hal-hal yang penting (menurut anda) di internet.
Selain hal tersebut diatas, jangan juga menyimpan data-data yang bersifat pribadi (seperti password account, nomor kartu kredit,dll). Lebih baik parno (paranoid) daripada porno.
3. Hapus foto-foto, data-data pribadi, nomor kontak, dll di handphone anda sebelum menjualnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kalau perlu ganti memory card dengan yang baru dan simpan memory anda. Atau anda dapat menformatnya minimal 3 kali overwrite (untuk keamanan) sebelum dijual. Karena beberapa software recovery masih dapat merecover data dari memory card, flash disk, atau storage yang lain meskipun sudah diformat. Saran saya adalah dengan menformat storage tersebut dengan menggunakan software (shredder). Utilities seperti Tune up utilities 2008 mendukung tools seperti itu.
Demikianlah saran saya, semoga dengan hal-hal kecil seperti ini dapat mengurangi maraknya penyebaran foto-foto dan video-video mesum dan menjadikan bangsa ini lebih bermoral. Maafkan kata-kata saya yang tidak berkenan dihati anda dan maju terus teknologi informasi Indonesia!!!.
Label: Jobs trip and trick
Artikel 
0 komentar:
Post a Comment